Scroll untuk baca artikel
Opini

Mengelola Rasa Insecure Agar Tetap Aman

Redaksi
×

Mengelola Rasa Insecure Agar Tetap Aman

Sebarkan artikel ini

Hampir semua orang pernah mengalami insecure. Secara sederhana, insecure dapat diartikan dengan situasi seseorang merasa tidak nyaman dengan dirinya sendiri maupun dengan keadaan yang dihadapi. Namun jika berkepanjangan akan membuat kondisi menjadi buruk. Rasa rendah diri yang menyelimuti pada akhirnya mengikatmu menjadi tidak berkembang bahkan hubunganmu bisa kandas akibat dari insecure yang kamu alami.

Saya sendiri pernah mengalaminya belum lama ini. Kala itu, karena terbiasa dengan zona nyaman, dalam satu mata kuliah yang diambil, tidak ada orang yang dikenal, saya memilih menarik diri untuk tidak bersosialisasi. Beruntung, dosennya mampu mencairkan suasana. Kemudian, saya berpikir bahwa tidak bisa selamanya seperti ini. Terutama kelas tersebut harus dijalani selama satu semester. Kami pun di kelas yang diisi oleh empat mahasiswa termasuk saya menjalani kuliah dengan cukup baik. Di setiap pertemuan, ada canda dan tawa yang pecah.

Tak jarang, bagi beberapa orang yang terhubung dalam lingkaran pertemanan, ada yang lebih unggul, membuatmu merasa minder dan acapkali membandingkan diri dengannya. Padahal belum tentu yang terlihat adalah realita yang sebenarnya. Semua manusia memiliki kelebihan dan kekurangan. Jika terus-menerus membandingkan diri dengan orang lain, bagaimana akan berkembang? Kelebihan orang lain harusnya menjadi penyemangat agar hidup lebih baik atau bisa juga membuat berpikir bahwa sesungguhnya Tuhan telah merencanakan segalanya. Sehingga harus ada upaya lebih keras untuk berjuang.

Dalam hubungan asmara, insecure pun tak luput terjadi di beberapa pasangan. Celakanya pertengkaran tidak dapat dihindari dan menyebabkan kandasnya hubungan yang sudah lama terjalin. Bukankah putus cinta itu biasa? Memang, tetapi jika itu disebabkan oleh rasa insecure, yah tidak bisa juga dibenarkan.

Beberapa pasangan akhirnya berpisah karena tidak tahan dengan pecemburu.  Di saat mereka berkumpul dengan teman yang berlawanan jenis, menghubungi tanpa henti bahkan melarang bertemu orang tertentu karena kekhawatiran jika pasanganmu akan berpaling. Saat pasangan sulit dihubungi, kamu mencecarnya dengan ribuan pertanyaan penuh kecurigaan. Berdasarkan pengalaman pribadi, disaat pasangan tidak menjawab atau hanya membaca pesan, artinya ia sedang sibuk. Pikirkanlah, bahwa isi kepalanya bukan hanya dirimu saja. Jadi, tak usah berpikir yang bukan-bukan hanya karena rasa insecure yang tak dapat dikendalikan.

Tak jarang, karena rasa insecure mengecek gawai pasangan adalah salahsatu jalan. Mengutip dari liputan.com, 34 persen perempuan dan 62 persen laki-laki cenderung suka mengecek isi ponsel pasangan. Guys, pasanganmu itu sudah dewasa bukan anak-anak yang harus diawasi!

Bagaimana pun ponsel adalah privasi seseorang. Saat mengeceknya artinya kamu tidak percaya. Ketidakpercayaan itu bisa didasarkan oleh kecurigaan maupun rasa rendah diri yang berlebihan. Jangan sampai karena kecurigaan yang besar membuatnya lelah dan beripikir “Daripada dicurigai terus, selingkuh saja. Biar dia puas.” Ckckckck.

Untukmu yang saat ini mengalami inscure, percayalah bahwa siapapun dirimu saat ini, jangan pernah sekalipun menilai rendah dirimu sendiri. Karena jika diri sendiri menilai dirimu demikian, orang lain pun akan mengikutinya. Syukurilah tiap bagian dari kehidupan, karena dengan begitu, kamu akan merasa hidup lebih baik dan insecure itu akan terkikis perlahan dari dalam diri. []