Scroll untuk baca artikel
Fokus

Mengenal Jenis Vaksin Covid-19 yang akan Digunakan di Indonesia

Redaksi
×

Mengenal Jenis Vaksin Covid-19 yang akan Digunakan di Indonesia

Sebarkan artikel ini

BNT162b2 diproyeksikan akan dijual dengan harga 39 dolar AS untuk dua dosis, yakni sekitar Rp552 ribu. Meskipun, masyarakat perlu mengonsumsi dua dosis per orang seperti vaksin lainnya.

Vaksin itu juga harus disimpan dalam keadaan yang sangat dingin, yakni pada suhu -70 derajat Celcius. Saat ini, vaksin besutan Pfizer dan BioNTech ini sudah memiliki izin guna terbatas di Inggris, Amerika Serikat, dan Kanada.

Meski demikian, pemerintah Indonesia masih melakukan penjajakan untuk menghadirkan vaksin in di Tanah Air.

6. Vaksin Sinovac

Vaksin corona yang bernama CoronaVac diproduksi oleh Sinovac Life Science, perusahaan farmasi yang berbasis di Beijing, China.

Dari dokumen persetujuan Emergency Use Authorization (EUA) atau izin penggunaan pada kondisi darurat yang diterbitkan BPOM RI yang diunggah di laman https://covid19.go.id, menyatakan vaksin Sinovac bisa digunakan buat orang usia 18-59 tahun.

CoronaVac dikembangkan dengan menggunakan platform inactivated viruses, atau virus yang sudah dilemahkan dengan proses kimia, radiasi, dan sebagainya. Jadi, vaksin Sinovac bekerja dengan cara menggunakan partikel virus yang dimatikan untuk mengekspos sistem kekebalan tubuh terhadap virus tanpa risiko respons penyakit serius.

Uji klinis tahap 3 vaksin Sinovac sudah dilakukan di Brasil, Turki, dan Indonesia. Kepala Badan POM, Penny Lukito sudah menyatakan bahwa hasil klinis vaksin Sinovac di Bandung menyimpulkan ia memiliki tingkat efikasi (kemanjuran) mencapai 65,3 persen.

Melansir panduan vaksin WHO untuk Indonesia, vaksin tipe ini memerlukan dua dosis untuk menimbulkan respon kekebalan yang memadai. Sehingga vaksin buatan Tiongkok itu diperkirakan dijual dengan harga US$30 dolar per dua dosis atau sekitar Rp425 ribu.  

Adapun jenis inactived vaccine dinilai tidak berisiko menimbulkan penyakit lantaran tidak mengandung komponen hidup dari mikroba. Namun, vaksin jenis itu tidak selalu bisa meransang imunitas. Jika muncul kekebalan, efeknya ditaksir tidak bertahan seumur hidup. []


Penulis: Busthomi Rifa’i