Barisan.co
  • Beranda
  • Opini
  • Analisis
    • Esai
    • Analisis Awalil
    • Perspektif
  • Kolom
  • Khazanah
  • Lifestyle
  • Sosok
  • Sastra
  • Barisan Tv Network
    • Barisan Tv
    • Awalil Rizky
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Opini

Pendidikan : Kunci Perbaikan di Tengah Pusaran Politik Gelap

:: Redaksi Barisan.co
19 September 2022
dalam Opini
pendidikan kunci perbaikan

Ilustrasi: Unsplash/ Husniati Salma

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

Oleh: Dimas Suryo Pamujo S. E.

PERBEDAAN latar belakang masyarakat di Indonesia merupakan keniscayaan karena begitu beragam dan variatifnya perbedaan ras, budaya, etnis, afiliasi kelompok dan agama. Hal tersebut turut berdampak pada pemilihan elektoral di mana akan begitu banyak pertimbangan atau preferensi masyarakat dalam memilih calon kandidat.

Selama proses berdemokrasi, masyarakat diberikan kebebasan untuk memilih pemimpin atau wakil pemimpinnya. Dengan berbagai latar belakang masyarakat, kebebasan memilih pemimpin mampu memunculkan berbagai pertimbangan politik, mulai dari pertimbangan ideal hingga pertimbangan yang kurang ideal.

Pertimbangan masyarakat dalam memilih calon kandidat yang ideal adalah pertimbangan yang didasari oleh nilai profesionalisme, integritas, kapabilitas calon kandidat serta kualitas program kerja yang ditawarkan calon kandidat kepada masyarakat. Akan tetapi, realitanya tidak mesti demikian.

BACAJUGA

gerakan bawah tanah

Gerakan Bawah Tanah dan Politik Pecah Belah

7 September 2023
Politik Puisi

Politik Puisi dari Chairil Hingga Afrizal

4 September 2023

Dari beragamnya kondisi masyarakat, akan menimbulkan pertimbangan politik yang berpotensi bias dalam masa pemilu dan jauh dari nilai profesionalitas contohnya hanya berdasarkan etnis, agama, besaran uang yang diberikan dan faktor lainnya. Panasnya politik identitas sebetulnya bukan lah hal baru di Indonesia seperti halnya politik uang yang sudah seperti tradisi dalam pusaran politik elektoral yang gelap dan kelam di Indonesia.

Lantas apakah penyebab langgengnya “tradisi” ini? Apakah terdapat hubungan kausalitas antara kondisi ekonomi dengan preferensi masyarakat dalam politik elektoral?

Penulis melakukan penelitian dengan menggunakan data survei Indonesian Family Life Survey gelombang ke 5 tahun 2014 dengan jumlah responden sebesar 28.588 individu.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diketahui secara keseluruhan tingkat kesejahteraan materiel berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertimbangan politik berdasarkan penampilan, popularitas, kualitas program dan pengalaman pemerintahan.

Kemudian, tingkat kesejahteraan materiel juga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pertimbangan calon kandidat berdasarkan persamaan afiliasi politik, kepercayaan, dan etnis.

Hal tersebut mengindikasikan bahwa semakin sejahtera masyarakat maka probabilitas seseorang untuk memilih pemimpin hanya berdasarkan pertimbangan politik yang bersifat identitas akan berkurang dan lebih mementingkan pertimbangan politik yang relatif lebih terukur seperti kualitas program dan pengalaman di pemerintahan.

Aspek pendidikan juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perbedaan preferensi politik masyarakat. Tidak bisa dipungkiri bahwa akses pendidikan yang lebih tinggi dengan mudah didapatkan oleh masyarakat yang memiliki tingkat kesejahteraan yang baik.

Oleh karena itu, ketika pendidikan dimasukkan sebagai variabel kontrolnya, maka terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap pertimbangan berdasarkan kualitas program (0,07) dan pengalaman pemerintahan (0,03).

Hal ini dapat diartikan bahwa kenaikan sebesar 1% tingkat pendidikan seseorang, maka akan meningkatkan probabilitas memilih calon kandidat berdasarkan pertimbangan kualitas program dan pengalaman pemerintahan.

Akan tetapi, pertimbangan berdasarkan penampilan, popularitas, kesamaan afiliasi, kepercayaan, etnis, gender, uang transportasi, dan usia menunjukkan pengaruh yang negatif dan signifikan. Artinya, kenaikan 1% tingkat pendidikan seseorang maka akan menurunkan probabilitas seseorang untuk memilih berdasarkan delapan pertimbangan di atas dalam memilih calon kandidat.

Hal tersebut selaras dengan penelitian dari Pradhanawati dkk. (2018) yang menyebutkan bahwa faktor pendidikan signifikan mempengaruhi pertimbangan masyarakat dalam memilih berdasarkan politik uang karena 70,1% masyarakat dengan pendapatan rendah memilih untuk menerima politik uang, semakin tinggi pendidikan akan mengurangi kecenderungan masyarakat untuk memilih berdasarkan politik uang.

Peningkatan kualitas pemilu di Indonesia bisa dilakukan melalui perbaikan pada sektor Pendidikan. Kunci dari perbaikan kualitas pertimbangan politik masyarakat dalam memilih terletak pada pendidikan karena dari uji regresi menunjukkan bahwa pemilih yang semakin sejahtera dan semakin berpendidikan akan memiliki probabilitas yang lebih tinggi untuk menolak politik uang.

Selain itu diperlukan juga kemudahan untuk masyarakat dalam mendapatkan pendidikan karena semakin luas jangkauan pendidikan di masyarakat maka akan semakin meluas pula dampak perubahan sosialnya di masyarakat.

Pada ulang tahun Republik Indonesia yang ke-77 ini seharusnya menjadi momentum bersama untuk berubah, sudah saatnya kita berhenti mendiskusikan kepalsuan dukun santet dan mulai menerawang kembali sudah sejauh apa akses pendidikan dapat disentuh oleh masyarakat kelas menengah dan ke bawah?

Masihkah ada kasus anak yang tidak mampu melanjutkan sekolah ataupun kuliah di perguruan tinggi? Masihkah ada kasus mahasiswa yang tertekan dan cuti karena keterbatasan ekonomi? Pemerintah telah mencanangkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang bahkan telah memfasilitasi masyarakatnya untuk dapat berkuliah dengan tanpa biaya. Tapi sudahkah program tersebut tersosialisasikan dengan baik. Statistik membuktikan bahwa di negara yang sudah berumur 77 tahun ini mayoritas pendidikan masyarakatnya adalah lulusan Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama (BPS, 2021). 

Tentu setiap insan berharap masyarakat dari berbagai lapisan dapat merdeka dalam mengakses pendidikan setinggi-tingginya, semerdeka-merdekanya. Sehingga tercipta ekosistem demokrasi yang lebih cerdas dan berkeadilan. Selamat ulang tahun Republik Indonesia ke 77, penulis yakin segala usaha baik untuk bangsa pasti akan sampai.

Dimas Suryo Pamujo S. E, Peneliti INSPECT (Institute of Public Policy and Economic Studies)

Editor: Lukni
Topik: Dimas Suryo PamujoPendidikanPolitik
Bagikan2Tweet1Send
Redaksi Barisan.co

Redaksi Barisan.co

Media Opini Indonesia

POS LAINNYA

Makam Diponegoro
Opini

Perlukah Kita Memindah Makam Pangeran Diponegoro?

25 September 2023
Perusahaan Koperasi
Opini

DIVVY: Keunggulan Sistem Perusahaan Koperasi

24 September 2023
Koalisi Perubahan vs Non Perubahan = Koalisi Kerakyatan vs Koalisi Kekuasaan
Opini

Koalisi Perubahan vs Non Perubahan = Koalisi Kerakyatan vs Koalisi Kekuasaan

22 September 2023
Apakah Keuntungan Itu
Opini

Apakah Keuntungan Itu?

21 September 2023
Oligarki yang Menagih Hutang
Opini

Masa Lalu, Masa Depan, dan Oligarki yang Menagih Hutang

21 September 2023
Prabowo dan Ganjar Menunggu Godot?
Opini

Prabowo dan Ganjar Menunggu Godot?

20 September 2023
Lainnya
Selanjutnya
kemacetan dan uang

Tanpa Kemacetan, Kita Akan Menghemat Uang

Relawan Anies Bengkulu

Relawan Anies Bengkulu Desak Partai Segera Umumkan Sikap Dukungan Anies di Pilpres 2024

TRANSLATE

TERBARU

Kereta Whoosh
Berita

Kereta Whoosh Bakal Diresmikan 1 Oktober, Kapan Balik Modal?

:: Ananta Damarjati
28 September 2023

Faisal Basri menyebut proyek ini ‘mustahil’ balik modal bahkan sampai kiamat. BARISAN.CO – Presiden Joko Widodo bakal meresmikan pengoperasian Kereta...

Selengkapnya
psikosomatis

Mengenal Psikosomatis, Ciri dan Cara Mengatasinya

28 September 2023
Gawai Jadi Barang Populer, Pangsa Pasar Luas dan Terus Berkembang, ini Datanya

Gawai Jadi Barang Populer, Pangsa Pasar Luas dan Terus Berkembang, ini Datanya

28 September 2023
KAHMI Kota Makassar

Milad ke-57 KAHMI Kota Makassar, Tamsil Linrung: Alumni Harus Aktif Termasuk Bidang Politik

28 September 2023
Kawal Suara TPS, Tim 100 Bakorsi Depok Dikukuhkan

Kawal Suara TPS, Tim 100 Bakorsi Depok Dikukuhkan

28 September 2023
Persepsi dan Literasi Masyarakat terhadap Asuransi Kesehatan

Persepsi dan Literasi Masyarakat terhadap Asuransi Kesehatan

28 September 2023
4 Manfaat Datang Tepat Waktu

4 Manfaat Datang Tepat Waktu

28 September 2023
Lainnya

SOROTAN

Makam Diponegoro
Opini

Perlukah Kita Memindah Makam Pangeran Diponegoro?

:: Ananta Damarjati
25 September 2023

Pengambilan keputusan terkait pemindahan makam seorang pahlawan harus melibatkan kajian yang mendalam. SULIT sekali membayangkan Indonesia tanpa makam Pangeran Diponegoro....

Selengkapnya
Perusahaan Koperasi

DIVVY: Keunggulan Sistem Perusahaan Koperasi

24 September 2023
Koalisi Perubahan vs Non Perubahan = Koalisi Kerakyatan vs Koalisi Kekuasaan

Koalisi Perubahan vs Non Perubahan = Koalisi Kerakyatan vs Koalisi Kekuasaan

22 September 2023
Apakah Keuntungan Itu

Apakah Keuntungan Itu?

21 September 2023
Oligarki yang Menagih Hutang

Masa Lalu, Masa Depan, dan Oligarki yang Menagih Hutang

21 September 2023
Prabowo dan Ganjar Menunggu Godot?

Prabowo dan Ganjar Menunggu Godot?

20 September 2023
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Beranda
  • Opini
  • Analisis
    • Esai
    • Analisis Awalil
    • Perspektif
  • Kolom
  • Khazanah
  • Lifestyle
  • Sosok
  • Sastra
  • Barisan Tv Network
    • Barisan Tv
    • Awalil Rizky

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang