Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Fokus

Perempuan dan Perannya dalam Ekonomi

:: Redaksi Barisan.co
4 Maret 2021
dalam Fokus
Perempuan dan Perannya dalam Ekonomi

Ilustrasi: dangcongsan.vn

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

BARISAN.CO – Perjuangan kartini sepertinya membuahkan hasil sekarang. Perempuan tak lagi sekadar masak, macak, manak, kini mereka memiliki kesempatan untuk berkarir sama seperti kaum laki-laki.

Kartini hanya salah satu orang yang memperjuangkan hak-hak perempuan di Indonesia. Masih ada Dewi Sartika, Cut Nyak Dhien, Hj. Rangkayo Rasuna Said, Maria Walanda Maramis, dan lainnya.

Sejarah mencatat, perjuangan perempuan untuk setara dengan laki-laki tak hanya dilakukan di Indonesia, melainkan dunia. Sebab dulu, perempuan seringkali dipandang rendah dan diperlakukan tidak manusiawi.

Di Yunani misalnya. Perempuan dianggap sebagai penyebab segala penderitaan dan musibah, sehingga mereka kerap diperlakukan budak atau pelayan. Di China, orang tua tidak memberikan hak waris kepada anak perempuan.

BACAJUGA

Meski Pandemi, Jumlah Orang Kaya Bertambah

Kebijakan yang Gagal Menghasilkan Ketimpangan

19 Juli 2022
Ketimpangan Ekonomi Cenderung Meningkat

Ketimpangan Ekonomi Cenderung Meningkat

16 Juli 2022

Bangsa Yahudi tak kalah kejamnya. Pendeta boleh berzina dengan perempuan lain. Tentu kita sering mendengar cerita ini, nasib perempuan di zaman jahiliah sebelum kemunculan Rasulullah Saw. Mereka diperlakukan sangat biadab oleh bangsa arab. Ibu kandung bisa menjadi barang warisan, anak boleh mengawini ibunya. Ada juga masyarakat yang mengubur bayi perempuannya hidup-hidup.

Masuknya islam bak lilin di tengah kegelapan bagi perempuan. Agama ini mengangkat derajat perempuan dan memperlakukannya tanpa subordinasi.

Namun seiring berkembangnya zaman, masih saja ada ragam masalah tentang ketimpangan gender. Bedanya perempuan mulai berani bersuara. Pada 1908, sebanyak 15.000 perempuan melakukan aksi demo di New York, Amerika serikat (AS). Mereka menyuarakan hak peningkatan standar upah dan pemangkasan jam kerja.

Demonstrasi berlanjut pada 8 Maret 1917 di Saint Petersburg, Rusia. Ribuan perempuan Rusia turun ke jalan dalam aksi “Roti dan Perdamaian” untuk memprotes kebijakan Tsar Nicholas II. Aksi itu memicu terjadinya Revolusi Rusia.

Hingga pada 1975, Perserikatan Bangsa-Bangsa menetapkan 8 Maret sebagai Hari Perempuan Internasional. Pada 2011, mantan Presiden AS Barack Obama menetapkan Maret sebagai ‘Bulan Sejarah Perempuan’.

Para perempuan dunia kemudian memanfaatkan Hari Perempuan Internasional untuk menyuarakan hak–haknya setiap tahunnya.

Pahlawan bagi Ekonomi Indonesia

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) menjadi salah satu faktor untuk meningkatkan geliat ekonomi.

Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2017, proporsi pelaku ekonomi di sektor UMKM mencapai 64.194.057 unit usaha. Dengan kontribusi pada Produk Domestik Bruto 2018 mencapai 61, 07 persen.

Perempuan tak lepas dari peran penting tersebut. Badan Pusat Statistik mencatat porsi UMKM yang dikelola perempuan pada 2018 sebanyak 64,5 persen dari total UMKM yanga ada di Indonesia atau mencapai 37 juta UMKM.

Coba lihat sekeliling Anda. Mayoritas pemilik warung makanan adalah perempuan. Atau selama pandemi ini, ada saja ibu–ibu yang menjual dagangan di media sosial. Dari produk makanan, fashion, obat-obatan hingga peralatan rumah tangga.

Karena kontribusi besarnya terhadap perkembangan UMKM, perempuan kini mendapat gelar sebagai pahlawan ekonomi. Seperti yang pernah diungkapkan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki beberapa waktu lalu. Perempuan pengusaha dan perannya sangat strategis sebagai pahlawan ekonomi, khususnya di sektor koperasi dan UKM.

Teten menggunakan data Sensus Ekonomi 2016. “Perempuan pengusaha masih memimpin yakni dengan persentase sebesar 54,96 persen,” kata Teten seperti yang dilansir dari berita Tempo.

Perkembangan mode muslim di Indonesia juga tak lepas dari peran perempuan. Mayoritas pemiliknya adalah perempuan. Sebut saja Ria Miranda, Dian Pelangi, Restu Anggraini, dan Elidawati Ali Oemar. Mereka berkontribusi pada laju pertumbuhan ekonomi bangsa ini.

Fakta itu menunjukkan bahwa kini tempat perempuan bukan saja pelengkap atau subordinasi laki–laki. Bukan lagi hanya di dapur, sumur dan kasur. Perempuan bisa berperan pada semua sektor. Menduduki posisi–posisi strategis, baik di pemerintahan maupun sektor-sektor swasta.

Pada akhirnya mereka bukan saja pahlawan bagi keluarganya tapi juga bangsanya. Sebab ketika perempuan sejahtera, semua akan sejahtera. []

———-

Indeks Laporan:

  1. Perempuan dan Perannya dalam Ekonomi
  2. Jantu Sukmaningtyas, Membuka ‘Dapur Tekwan’ Berawal dari Kegemaran
  3. Perjuangan Pahit Kelontong Madura Bangkit dari Wabah Corona

Penulis: Yusnaeni

Topik: FokusHari Perempuan SeduniaKetimpangan EkonomiPerempuan & UMKM
Redaksi Barisan.co

Redaksi Barisan.co

Media Opini Indonesia

POS LAINNYA

Membangun Ketersambungan & Rasa Memiliki dari Pekerja JIS yang Jadi Youtuber
Fokus

Membangun Ketersambungan & Rasa Memiliki dari Pekerja JIS yang Jadi Youtuber

15 Desember 2021
Berkah Jakarta International Stadium bagi Warga Kampung Bayam
Fokus

Berkah Jakarta International Stadium bagi Warga Kampung Bayam

15 Desember 2021
Jakarta Tourism Forum: Ada Banyak Sebab Kita Patut Membanggakan Stadion JIS
Fokus

Jakarta Tourism Forum: Ada Banyak Sebab Kita Patut Membanggakan Stadion JIS

15 Desember 2021
Fokus

Sukar Mengikis Kebiasaan Konsumsi Daging Anjing di Surakarta

8 Desember 2021
Fokus

BAWA: Daging Anjing Masih Dijual Bebas Sebab Aturan Tak Dijalankan

8 Desember 2021
Fenomena Mengonsumsi Daging Anjing & Masalah-Masalahnya
Fokus

Fenomena Mengonsumsi Daging Anjing & Masalah-Masalahnya

8 Desember 2021
Lainnya
Selanjutnya
Indonesia Bersyariah Gaya Hidup Syariah

Indonesia Bersyariah, Kiblat Gaya Hidup Muslim Dunia

Pentingnya Memimpin dengan Integritas di Era Pandemi [Bagian 1]

Pentingnya Memimpin dengan Integritas di Era Pandemi [Bagian 1]

Diskusi tentang post ini

TRANSLATE

TERBARU

Ilham Habibie Beberkan 3 Teknologi yang Paling Dibutuhkan Indonesia

Ilham Habibie Beberkan 3 Teknologi yang Paling Dibutuhkan Indonesia

14 Agustus 2022
Lima Prinsip Relawan ANIES

Lima Prinsip Relawan ANIES

14 Agustus 2022
Demokrasi atau Democrazy, Kasus Indonesia dan Amerika

Demokrasi atau Democrazy, Kasus Indonesia dan Amerika

14 Agustus 2022
jakarta kota yang nyaman

Cerita Orang Jepang: Jakarta Kota yang Nyaman

14 Agustus 2022
potensi diri

6 Langkah Mengenali Potensi Diri, Saatnya Raih Kesuksesan

14 Agustus 2022
Assasin

Assasin – Cerpen Noerjoso

14 Agustus 2022
Salman Rushdie Selamat, Pelaku Didakwa Penyerangan dan Pembunuhan Berencana

Salman Rushdie Selamat, Pelaku Didakwa Penyerangan dan Pembunuhan Berencana

14 Agustus 2022

SOROTAN

Lima Prinsip Relawan ANIES
Opini

Lima Prinsip Relawan ANIES

:: Redaksi
14 Agustus 2022

Oleh: Laode Basir, Koordinator Relawan ANIES Satu simpul relawan yang makin aktif mendukung pencalonan Anies Baswedan sebagai Presiden menyebut dirinya...

Selengkapnya
Filosofi Pohon

Filosofi Pohon

11 Agustus 2022
Kaum Khawarij Modern

Potret Keberagamaan yang Ekslusif Kaum Khawarij Modern

9 Agustus 2022
Sejarah Penetapan Tahun Hijriah dan Arti Bulan-Bulan dalam Kalender Islam

Sejarah Penetapan Tahun Hijriah dan Arti Bulan-Bulan dalam Kalender Islam

1 Agustus 2022
satu abad chairil anwar

Satu Abad Chairil Anwar, Puisi dan Doa

26 Juli 2022
Film Invisible Hopes

Film Invisible Hopes Mengungkap Sisi Gelap Anak-Anak yang Lahir di Jeruji Penjara

23 Juli 2022
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Risalah
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Sastra
  • Khazanah
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang