Scroll untuk baca artikel
Gaya Hidup

Sulit Mendapat Keadilan, Begini Potret Korban Kekerasan Seksual dalam Karya Sinematografi

Redaksi
×

Sulit Mendapat Keadilan, Begini Potret Korban Kekerasan Seksual dalam Karya Sinematografi

Sebarkan artikel ini

Film garapan Ravi Bharwani ini pernah masuk nominasi dalam Festival Film Tempo 2018 dan FFI 2019. Bercerita tentang May, siswi SMP yang menjadi korban kekerasan seksual di era 90 – an.

Awalnya May adalah gadis yang sangat ceria, tapi setelah kejadian itu ia menjadi pendiam. Bertahun – tahun, ia mengalami trauma psikis dan tak berani keluar rumah sama sekali. May bahkan selalu berpakaian dan konsumsi makanan serba putih. Makanan itu juga rasanya hambar.

May hanya tinggal bersama ayahnya yang diperankan Lukman Sardi. Setiap kali melihat anaknya menunjukkan trauma, ia sangat merasa terpukul. Tak hanya May, ayahnya juga hidup dalam kondisi trauma berat.

3. Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak

Film ini rilis pada 24 Mei 2017 dan didistribusikan ke 18 negara, termasuk di antaranya Amerika Serikat, Kanada, negera-negara Eropa dan Asia Tenggara. Film yang disutradarai Mouly Surya ini telah banyak mendapat penghargaan baik dalam dalam maupun luar negeri.

Dalam film ini menceritakan kehidupan seorang janda bernama Marlina yang tinggal di Sumba, Nusa Tenggara Timur. Suatu hari, rumahnya didatangi sekawanan tujuh perampok. Tak hanya mengancam nyawa dan harta, tapi juga kehormatan Marlina.

Di depan mayat suaminya yang terbungkus kain wastra, Marlina diperkosa. Karena geram, Marlina membunuh seluruh perampok dan membawa potongan kepala ketua perampok itu ke kantor polisi.

Film ini menggambarkan kondisi kasus kekerasan seksual di Indonesia yang seringkali tidak mendapat tanggapan serius dari pihak berwajib.

4. Asa

Film ini merupakan persembahan karya Rifka Annisa yang terilhami dengan kisah nyata penyintas kekerasan seksual, khususnya pada anak-anak dan remaja.

Bercerita tentang Shinta, pelajar sekolah menengah atas yang menjadi korban kekerasan seksual oleh laki-laki yang baru dikenalnya di media sosial.

Video persetubuhan antara dirinya dan laki-laki itu beredar di media sosial. Shinta pun mendapat cibiran dari teman-temannya dan dikeluarkan dari sekolahnya. Shinta pun terpaksa menjadi seorang ibu di usianya yang masih sangat belia.

Itulah daftar film bertemakan kekerasan seksual yang menggambarkan betapa beratnya beban yang harus ditanggung para penyintas kekerasan seksual. Semoga semakin banyak orang yang menontonnya dan korban mendapat perhatian dari pemerintah. [ysn]