Maka barangsiapa yang melihat bayangan dan tidak melihat kepada yang membayanginya, maka di sinilah terhijabnya.
Allah Swt berfirman dalam surah Al-Qashash ayat 88:
وَلَا تَدْعُ مَعَ ٱللَّهِ إِلَٰهًا ءَاخَرَ ۘ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۚ كُلُّ شَىْءٍ هَالِكٌ إِلَّا وَجْهَهُۥ ۚ لَهُ ٱلْحُكْمُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُون
Artinya: “Janganlah kamu sembah di samping (menyembah) Allah, tuhan apapun yang lain. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Bagi-Nya-lah segala penentuan, dan hanya kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.” (QS. Al-Qashash: 88).
Rasulullah Saw membenarkan ucapan seorang penyair yang berkata: ”Camkanlah! Bahwa segala sesuatu selain Allah itu palsu belaka. Dan tiap nikmat kesenangan dunia, pasti akan binasa”
Selanjutnya Ibnu Athaillah menyampaikan:
كيفَ يتصوَّرُ ان يحجبهُ شيىءٌ وهوالذى اظهركلَّ شيىءٍ
“Bagaimana dapat dibayangkan bahwa Allah dapat dihijab (dibatasi tirai) oleh sesuatu padahal Allah yang menampakkan (mendhohirkan) segala sesuatu.”
كيفَ يتصوَّرُ ان يحجبهُ شيىءٌ وهوالذى ظَهربِكلّ شيىءٍ
“Bagaimana mungkin akan dihijab oleh sesuatu, padahal Dia (Allah) yang tampak (dhohir) pada segala sesuatu.”
كيفَ يتصوَّرُ ان يحجبهُ شيىءٌ وهوالذى ظهرفى كلّ شيىءٍ
“Bagaimana akan mungkin dihijab oleh sesuatu, padahal Dia (Allah) yang terlihat dalam tiap sesuatu.”
كيفَ يتصوَّرُ ان يحجبهُ شيىءٌ وهوالذى ظهرلِكلّ شيىءٍ
كيفَ يتصوَّرُ ان يحجبهُ شيىءٌ وهو الظاهرقبل وجودِ كلّ شيىءٍ
“Bagaimana akan dapat ditutupi oleh sesuatu, padahal Dia (Allah) yang tampak pada tiap sesuatu. Bagaimana mungkin akan dihijab oleh sesuatu, padahal Dia (Allah) yang ada dhohir sebelum adanya sesuatu.”
كيفَ يتصوَّرُ ان يحجبهُ شيىءٌ وهو اَظَْهرمن كلّ شيىءٍ
“Bagaimana akan mungkin dihijab oleh sesuatu, padahal Dia (Allah) lebih jelas dari segala sesuatu.”
كيفَ يتصوَّرُ ان يحجبهُ شيىءٌ وهوالواحد الذى ليسَ معهُ شيىءٍ
“Bagaimana mungkin akan dihijab oleh sesuatu, padahal Dia (Allah) yang tunggal yang tidak ada di samping-Nya sesuatu apapun.”
كيفَ يتصوَّرُ ان يحجبهُ شيىءٌ وهواقربُ ا ِليكَ من كلّ شيىءٍ
“Bagaimana akan dihijab oleh sesuatu, padahal Dia (Allah) lebih dekat kepadamu dari segala sesuatu.”
كيفَ يتصوَّرُ ان يحجبهُ شيىءٌ ولولاه ماكان وجودُ كلّ شيىءٍ
“Bagaimana mungkin akan dihijab oleh sesuatu, padahal seandainya tidak ada Allah, niscaya tidak akan ada segala sesuatu.”
Allah itu dzat yang mendhohirkan segala sesuatu. Bagaimana mungkin sesuatu itu bisa menutupi/menghijab-Nya, Allah dzat yang nyata pada segala sesuatu, bagaimana bisa Dia tertutupi. Allah dzat yang maha Esa, tidak ada sesuatu yang bersama-Nya, bagaimana mungkin Dia dihijab oleh sesuatu yang tidak wujud disamping-Nya.