Scroll untuk baca artikel
Analisis Awalil Rizky

Tumbuh 7% Pada Triwulan Dua, Akan Sulit Mencapai 4% Pada Tahun 2021

Redaksi
×

Tumbuh 7% Pada Triwulan Dua, Akan Sulit Mencapai 4% Pada Tahun 2021

Sebarkan artikel ini

Oleh: Awalil Rizky, Ekonom

Ekonomi Indonesia triwulan II-2021 tumbuh sebesar 7,07% (y-on-y) dari triwulan II-2020. Secara semesteran, semester I-2021 tumbuh 3,01% (c-to-c) terhadap semester I-2020. Hal itu disampaikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dalam rilisnya hari ini (05/08/2021).

Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku (ADHB) triwulan II-2021 mencapai Rp4.175,8 triliun dan atas dasar harga konstan (ADHK) mencapai Rp2.772,8 triliun. Perhitungan pertumbuhan y-on-y merupakan perbandingan antara PDB ADHK triwulan II-2021 dengan triwulan II-2020 yang sebesar Rp2.703,15 triliun.

Pertumbuhan semester I-2021 atas semester I-2020 merupakan penjumlahan PDB ADHK dua triwulan tahun bersangkutan. Semester I-2021 sebesar Rp 5.455,91 triliun dan Semester I-2020 sebesar Rp5.292,97 triliun.

Angka pertumbuhan ekonomi triwulan I-2021 memang terkesan tinggi dan hampir sesuai harapan otoritas ekonomi. Namun perlu diingat bahwa, salah satu faktor penting adalah karena basis hitungan (baseline) yang rendah. Setahun lalu, PDB harga konstan triwulan II-2020 telah kontraksi atau -5,32%, sehingga nilainya hanya sebesar Rp2.590 triliun.

Oleh karena kontraksi pada triwulan III dan IV-2020 lebih rendah, maka baseline perhitungannya menjadi lebih besar. Untuk bisa tumbuh 7% berturut-turut diperlukan tambahan nilai PDB harga konstan yang lebih besar. Yaitu sebesar Rp2.911 triliun pada triwulan III dan sebesar Rp2.899 triliun pada triwulan IV nanti.

Menjadi tampak sulit melihat dinamika ekonomi triwulan III-2021 yang sedang berjalan ini ditandai dengan kondisi pandemi yang makin berat. Umpama perekonomian hanya sedikit terpukul, dan tumbuh kisaran 7% dapat terwujud selama dua triwulan ke depan, maka pertumbuhan ekonomi tahun 2021 hanya sebesar 4,82%.

Informasi tentang pertumbuhan satu semester yang hanya 3,10% juga mengisyaratkan beratnya upaya itu.

Wajar jika berbagai lembaga internasional telah merevisi ke bawah prakiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2021. International Monetary Fund (IMF) menyebut angka 3,9%. Asian Development Bank (ADB) mengatakan 4,1%. Prakiraan terkini lainnya: Standard and Poor’s (S&P) sebesar 3,4%, Moody’s Investors Service (Moody’s) sebesar 4,5%, dan Fitch Rating sebesar 4,4%.

Proyeksi resmi Pemerintah sendiri belum diubah, sebagaimana tercantum dalam asumsi makro APBN 2021 yaitu sebesar 5%. Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati dalam beberapa kesempatan memang menyebut revisi target beberapa kali. Namun, tidak ada dokumen yang bersifat resmi tentang hal itu. Jika revisi dilakukan signifikan, maka postur APBN 2021 harus ikut diubah.  

Pihak Bank Indonesia lebih lugas dan menyatakan secara resmi perubahan proyeksinya dari waktu ke waktu. Proyeksi telah tiga kali direvisi menurun. Pada 27 Januari di kisaran 4,8%-5,8%. Pada 25 Februari di kisaran 4,3%-5,3%. Pada 23 April di kisaran 4,1%-5,1%. Dan yang terkini dirilis ada 23 Juli di kisaran 3,5%-4,3%. Atau jika diambil titik tengah dari proyeksi ini adalah sebesar 3,9%.

Publikasi BPS terkini tentang pertumbuhan ekonomi yang menggembirakan beberapa pihak, tampaknya tidak akan membuat mereka merevisi ke atas proyeksinya. Sajian beberapa detil dari rilis BPS justeru lebih menguatkan prakiraan ekonomi akan tumbuh tak sesuai harapan pada awal tahun.

Pertumbuhan pada triwulan II-2021 dilaporkan terjadi pada semua lapangan usaha. Uraian pada bagian selanjutnya dari tulisan ini memakai besaran y-on-y.

Tiga sektor yang tumbuh signifikan adalah: Transportasi dan Pergudangan (25,10%) dan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (21,58%), serta Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor (9,44%). Mudah difahami karena pelonggaran besar dan nyaris tanpa dibatasi lagi selama triwulan itu. Dilihat secara statistik perhitungan, ada efek low baseline di ketiga sektor ini akibat pembatasan yang cukup ketat pada triwulan II-2020.