Scroll untuk baca artikel
Khazanah

Ajaran Sunan Drajat, 7 Filosofi Kehidupan

Redaksi
×

Ajaran Sunan Drajat, 7 Filosofi Kehidupan

Sebarkan artikel ini
Ajaran Sunan Drajat
Sunan Drajat

7 ajaran Sunan Drajat yang memiliki nilai-nilai filosofi kehidupan dan pandangan edukasi dalam mengentaskan kemiskinan.

BARISAN.CO – Sunan Drajat memiliki nama kecil Raden Qasim yang bergelar Raden Syarifudin. Lahir kisaran tahun 1470 Masehi, dan ia putra dari Sunan Ampel yang juga saudara dari Sunan Bonang.

Raden Qasim mulai tampak kecerdasannya sejak kecil. Di bawah asuhan ayahnya Sunan Ampel, ia menguasai ajaran agama Islam. Selanjutnya oleh Sunan Ampel diperintahkan untuk menyebarkan agama Islam di Desa Drajat.

Desa Drajat merupakan tanah perdikan di daeran Pacitan. Lalu ia mendirikan pesantren Dalem Duwur, wilayah yang ditempati ini pemberian dari Kerajaan Demak. Oleh karena Raden Qasim menyebarkan di daerah Drajat inilah, kemudian mendapatkan gelar Sunan Drajat.

Dakwah Sunan Drajat menyebarkan agama Islam diawali dengan mengangkat derajat kaum miskin.

Lalu dengan menanamkan nilai-nilai agama Islam kepada kaum fakir miskin tersebut. Nilai-nilai yang diajarkan Sunan Drajat yakni supaya memiliki rasa empati, kedermawanan, menciptakan kemakmuran bersama, saling gotong royong dan memiliki rasa solidaritas.

Sunan Drajat adalah sunan di antara Walisongo yang dikenal masyarakat. Ia memiliki kepedulian terhadap orang-orang miskin, sebagaimana Sunan Kalijaga. Kini makam Sunan Drajat senantiasa selalu ramai, menjadi tujuan wisata religi atau tempat ziarah penting di daerah Paciran Kab. Lamongan Jawa Timur.

Filosofi 7 Ajaran Sunan Drajat

Sunan Drajat meninggalkan ajaran penting tentang filosofi menjalani kehidupan ini. Terutama ajaran Sunan Drajat akan kepeduliannya terhadap fakir miskin.

Ajaran Sunan Drajat dalam pengentasan kemiskinan terabadikan di tataran komplek Makam Sunan Drajat dalam sap tangga ke tujuh. Berikut ini 7 ajaran Sunan Drajat:

1. Memangun resep teyasing Sasomo

Artinya: Sebaiknya kita selalu membuat senang hati orang lain .

2. Jroning suko kudu eling Ian waspodo

Artinya: Di dalam suasana riang kita harus tetap ingat dan waspada.

3. Laksitaning subroto tan nyipto marang pringgo bayaning lampah

Artinya: Dalam perjalanan untuk mencapai cita–cita luhur kita tidak peduli dengan segala bentuk rintangan.

4. Meper Hardaning Pancadriya

Artinya: Kita harus selalu menekan dan mengekang gelora nafsu.

5. Heneng – Hening – Henung

Artinya: Dalam keadaan diam kita akan mem peroleh keheningan dan dalam keadaan hening itulah kita akan mencapai cita-cita luhur.

6. Mulyo guno Panca Waktu

Artinya: Suatu kebahagiaan lahir batin hanya bisa kita capai dengan khusuk salat lima waktu.

7. Menehono teken marang wong kang wuto. Menehono mangan marang wong kang luwe. Menehono busono marang wong kang wudo. Menehono ngiyup marang wongkang kodanan.

Artinya: Ajarkan ilmu pada orang yang tidak tahu. Berilah makan kepada orang yang lapar. Berilah baju kepada orang yang tidak punya baju. Serta beri perlindungan orang yang menderita.

Itulah 7 ajaran Sunan Drajat yang sangat penting untuk diamalkan dan diajarkan. [Luk]