Sarana pengembangan kosa kata yang sangat baik tentu saja berupa bahan atau buku bacaan anak. Hal itu perlu dilakukan jauh sebelum mereka bisa membaca, yaitu dengan cara dibacakan.
Teknik lain menambah perbendaharaan kata anak yang mudah dan menarik adalah mengenalkan sinonim atau kata-kata yang berarti sama. Tidak perlu ragu memakai kata yang kurang lazim dipakai dalam percakapan sehari-hari. Tentu saja sedapat mungkin orang tua memeriksanya sebagai kata yang dibenarkan oleh pedoman bahasa Indonesia.
Saya masih ingat beberapa contoh sinonim yang dikenalkan kepada anak-anak ketika mereka belum bisa membaca. Diantaranya: bercanda, bersenda gurau, bercengkrama; bertamu, berkunjung, bertandang; tempat tidur, ranjang, peraduan; kental, pekat; encer, cair; capek, lelah, letih.
Kebetulan, suami saya rajin dan senang mempraktikan pengenalan kosa kata yang beragam dalam perbincangan sehari-hari. Kadang, ada kosa kata yang bahkan saya sendiri baru mendengarnya.
*******
Banyak pengalaman menarik kami alami tentang dampak dari proses pengenalan kosa kata beragam ini. Aya saat masih kelas 2 SMP belajar membatik di sekolah, salah seorang kawan yang sudah lebih menguasai menjelaskan, “Untuk memanaskan malam, pakai api (kompor) sampai merah banget.” Aya berkomentar, “Ooo, sampai membara, ya?” Temannya tampak terperangah dengan pemakaian kosa kata itu yang jarang didengarnya.
Aya beberapa kali bercerita tentang seringnya pemilihan kata dia cukup mengejutkan kawannya. Dia memakai kata seperti signifikan, interpretasi, dan kata lain yang masih jarang dipakai di usia mereka.
Tentu saja dampak demikian bukan lah tujuan. Tidak baik juga jika orientasi mengenalkan kosa kata kepada anak agar tampak “keren”. Bahkan ada peristiwa yang terkesan lucu ketika teman Aya mengomentari dia kok berbincang formal sekali.
Beberapa kawan anak kami yang ke rumah pun sempat mengungkapkan kesan demikian. Menilai keluarga kami berbincang solah sedang mengikuti pelajaran bahasa Indonesia.
Bagaimanapun, jurus berkomunikasi dengan teknik seperti disampaikan di atas membuat orang tua juga harus terus belajar. Abahnya membeli banyak kamus dan ensiklopedia. Termasuk kamus besar bahasa Indonesia. Saat ini tentu menjadi lebih mudah bagi orang tua dengan mudahnya mengakses internet. [rif]