Scroll untuk baca artikel
Kolom

Hari Hari Sulit Bersama Sakana

Redaksi
×

Hari Hari Sulit Bersama Sakana

Sebarkan artikel ini

Sebagaimana janji Allah pada surat An Nahl ayat 97 (Barang siapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman maka pasti Kami (allah) akan berikan kehidupan yang baik (kebahagiaan) dan akan kami berikan balasan berupa pahala yang lebih baik daripada apa yang telah mereka kerjakan  ).  

Sementara itu Al Qur’an juga telah memberi petunjuk bahwa indikator kebahagiaan dan kesejahteraan adalah iman, tercukupinya pangan serta bebas dari rasa takut dan kecemasan (ihat surat Quraisy ayat 3-4 ; Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan (pemilik) rumah ini (Ka’bah). Yang telah memberikan makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari rasa takut).

Di sisi yang lain kepedulian sosial yang diwakili oleh zakat, infak dan sedekah  (ZIS) dipercaya memiliki potensi yang besar dalam memberikan kesejahteraan masyarakat miskin.  Tentu saja jika hal tersebut dikelola dengan baik.  Saat ini di sekitar kita setidaknya terdapat 26 juta jiwa orang miskin atau biasa juga disebut sebagai pra sejahtera.   

Saking pentingnya dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat, tak tanggung-tanggung Al Quran secara jelas menjadikan realitas miskin dan kemiskinan sebagai salah satu tema besar yang diusungnya.  Boleh dibilang AlQuran adalah satu-satunya kitab suci yang secara detail mengatur distribusi kesejahteraan melalui cara melekatkan kewajiban kepada muzaki (orang kaya) dan menyelenggarakan hak kepada mustahik  (orang miskin). 

Jika kita mencari kata miskin melalui mesin indeks terjemahan Al Quran, maka kita akan menemukan kata miskin disebut sebanya 29 kali.  Sementara itu kata fakir disebut sebanyak 7 kali.  Sedangkan kata kemiskinan disebut sebanyak 3 kali.  Jumlah yang saya temukan ini tentu akan berbeda jika dicari melalui mesin indeks Al Quran merk yang lain.  Dari hal itu  maka saya tidak ingin terjebak hanya pada jumlah kata miskinnya saja tetapi lebih daripada itu yaitu pada relasi kata dan substansi kalimatnya.

Terus terang saya tidak puas ketika hanya berhasil menemukan berapa jumlah kata miskin yang disebut oleh Al Quran, Untuk itu selanjutnya satu persatu ayat-ayat tersebut saya cermati lebih mendalam.  Pencermatan itu saya fokuskan pada kata-kata apa saja yang berelasi dengan kata miskin tersebut.  Kata pertama yang berelasi dengan kata miskin adalah kata kebajikan atau kebaikan.  Kata kebajikan atau kebaikan saya temukan sebanyak 8 kali. 

Kata kedua yang berelasi dengan kata miskin adalah kata anak yatim yaitu sebanyak 9 kali.  Kata berikutnya yang juga berelasi dengan kata miskin adalah kata Iman, taqwa, keimanan atau ketaqwaan yaitu sebanyak 5 kali.  Kata berikutnya adalah kata makan atau pangan yaitu sebanyak 10 kali.  Selanjutnya kata yang berelasi adalah kata Zakat, yaitu sebanyak 3 kali.  Berikutnya lagi adalah kata harta, yaitu sebanyak 6 kali.  Dan kata-kata lain yang juga berelasi dengan kata miskin adalah Puasa, sumpah, amil dan lain sebagainya.