Scroll untuk baca artikel
Kisah Umi Ety

Orang Tua Sebagai Pendamping Anak (Bagian Satu)

Redaksi
×

Orang Tua Sebagai Pendamping Anak (Bagian Satu)

Sebarkan artikel ini

Pembinaan kali ini tidak dilakukan oleh pihak sekolah, melainkan oleh Kantor Dinas Pendirikan. Pembinanya terdiri dari beberapa orang guru atau dosen yang ditugaskan, bukan dari sekolah Adli. Peserta yang dibina sudah bercampur dengan anak-anak berbagai sekolah yang lolos seleksi. Mereka bukan kawan-kawan yang biasa bermain dengannya.

Sebagai ibunya, saya cukup mengerti karakter Adli, serta suasana apa yang tidak dinikmatinya. Dia akan sedikit tertekan dengan suasana belajar pasti berbeda jauh dengan ketika masih di sekolah. Belum lagi, besarnya harapan para guru dan pihak sekolah agar dia berprestasi mengangkat nama sekolahnya. Saya berupaya meningkatkan empati padanya, dengan membayangkan perasaan dan tekanan pada dirinya.

Pembinaan kala itu dilakukan cukup lama, dan bahan pelajarannya pun cukup banyak untuk anak SD. Saya selalu mengajak berbincang dengan Adli dengan suasana tidak menambah bebannya lagi. Saya dan abahnya hampir tidak pernah menyinggung soal target hasil, seperti apakah akan sampai OSN tingkat nasional, apalagi memperoleh medali. Lebih sering menanyakan siapa saja kawannya, siapa gurunya, disuguhi kue apa, dan semacamnya.

Secara persuasif saya mencoba mengajaknya mengerjakan soal-soal yang diberikan pembinanya, karena tampak dia sudah cukup enggan karena lamanya waktu pembinaan. Salah satu kiat saya, mengerjakan bersama dengan cara balapan dengan suasana riang. Akhirnya saya dan Adli berkompetisi mencoba mengerjakan soal-soal olimpiade matematika tingkat SD.

Hasil lomba ternyata bergantian antara kami yang lebih cepat mengerjakan. Oleh karena soal OSN Matematika biarpun hanya tingkat SD, ada pula yang saya sendiri tidak mampu menyelesaikannya. Soal yang kami berdua tidak bisa selesaikan, dipesankan pada Adli untuk bertanya ke guru pembina.

Langkah Adli dalam OSN kali ini berjalan lancar. Dia lolos hingga tingkat nasional. Kemudian bisa memperoleh medali perak OSN tingkat SD bidang Matematika di Semarang.

Bagi saya dan abahnya, yang paling menggembirakan adalah Adli mulai memiliki kemampuan penyesuaian diri yang baik pada kondisi dan suasana baru. Kami sangat tahu tentang kecerdasan yang tinggi terutama numerik darinya. Namun sedikit memperhatikan beberapa soalan psikologis darinya yang terbilang sangat sensitif.

Kisah tentang Ira, anak pertama

Tekanan yang besar tampak dirasakan oleh Ira ketika lolos dan harus mengikuti Pelatihan Nasional tahap 1 untuk olimpiade internasional bidang kimia (ICHO) pada tahun 2010. Dia belum lama duduk di kelas 2 SMA. Materi pelajaran yang dibahas sudah sangat melampaui pelajaran sekolah yang regular. Sebagai contoh, salah satu buku acuanya adalah Kimia Organik Dasar untuk Perguruan Tinggi.