BARISAN.CO – November lalu, beredar Surat Keputusan Bersama (SKB) beberapa Kementerian yaitu Kemdikbud, Kemenag, Kemenkes, dan Kemendagri, yang membahas penyelenggaraan sekolah tatap muka pada bulan Januari 2021.
Mengacu keputusan tersebut, tentunya diperlukan beberapa persiapan yang matang bagi semua pihak khususnya kesiapan mental anak untuk menyambut sekolah tatap muka.
Banyak kekhawatiran yang muncul bagi masyarakat, salah satunya orang tua yang harus kembali melepas anaknya berangkat sekolah, lalu bersosialisasi kembali dengan para guru dan siswa lainnya.
Hal tersebut tentunya menimbulkan pro dan kontra yang bermunculan mengenai penyambutan sekolah tatap muka.
Di satu sisi, pembelajaran daring ini sudah membuat anak-anak jenuh dan tidak sedikit yang mengeluh dikarenakan banyaknya tugas sekolah selama pandemi. Namun di sisi lain, orang tua merasa aman belajar di rumah untuk menghindari virus Covid-19 yang sangat mengkhawatirkan.
Tanggapan Orangtua
Tidak semua orang tua mengizinkan atau setuju untuk menerapkan kegiatan belajar secara langsung di sekolah. Tetapi, ada pula sebagian dari mereka yang setuju anaknya kembali sekolah tatap muka.
Yuliana Afriati, ibu dari kedua anak, sangat setuju jika sekolah kembali tatap muka lantaran banyaknya tugas yang diberikan oleh guru pada saat belajar online.
“Saya setuju jika anak-anak diharuskan kembali sekolah tatap muka. Daring membuat para Ibu capek, belum lagi harus mengurus bayi saya yang satu lagi. Itu pun saya harus pintar bagi waktu masak, nyuci dan lain-lain,” kata Yuli saat dihubungi oleh Barisanco (04/02).
Meski risiko anak terkena virus Corona lebih rendah, bukan berarti kewaspadaan terhadap hal tersebut diabaikan begitu saja. Banyak hal yang perlu disiapkan untuk memulai sekolah tatap muka.
“Untuk jadwal masuknya kalau bisa dibuat 1 minggu hanya 3x masuk sekolah. Lalu, kapasitas murid yang datang ke sekolah hanya setengahnya atau 50% dari total keseluruhan. Tidak lupa untuk selalu menggunakan masker pada saat di sekolah dan menggunakan hand sanitizer,” lanjut Yuli.
Yuli menambahkan, selain hal tersebut sekolah perlu menyiapkan aturan dan sumber daya manusia yang siap dan tentunya dalam keadaan sehat. Penting juga disediakan wastafel dan sabun cuci tangan sehingga para murid beserta guru senantiasa rajin mencuci tangan.
Sebelum masuk sekolah tatap muka, para orang tua diwajibkan memberi asupan gizi seimbang dan memberi vitamin sesuai dosis untuk menjaga imunitas tubuh anak.
Mentalitas Anak
Mempersiapkan mental anak sebelum masuk sekolah tatap muka sangatlah penting. Hal ini akan membantu anak untuk merasa senang, nyaman serta percaya diri menyambut hari pertama sekolah tatap muka.
Nah, di sini peran orang tua sangat penting. Di mana mental anak sebaiknya tidak diabaikan begitu saja.
Orang tua wajib menjalin komunikasi yang baik dengan anak. Dengan pola interaksi yang baik akan membantu rasa percaya diri anak pada saat bertemu dengan orang baru di sekolah dan lingkungan yang baru.
Siswi kelas 5 Sekolah Dasar 04 Tambun Selatan, Zachrotushita Noviyanti mengatakan rindu sekolah tatap muka. Ia mengaku lebih senang sekolah tatap muka lantaran tugas daring yang begitu banyak, sangat membosankan, dan waktu pengumpulan tugas yang sangat mepet.
“Saya siap jika sekolah kembali tatap muka. Saya juga lebih senang sekolah tatap muka karena kalau daring tugasnya lebih banyak dan waktu pengumpulan tugasnya mepet,” ujar Ita.
Tidak hanya itu, Ita juga sudah mengumpulkan beberapa persiapan menjelang sekolah tatap muka salah satunya yaitu kondisi badan yang prima.
“Yang pertama kali akan saya siapkan yaitu kondisi badan yang sehat atau fit, lalu saya juga sudah menyiapkan beberapa peralatan dan perlengkapan sekolah. Karena saat ini sedang pandemi, maka saya juga menyiapkan masker baru, hand sanitizer dan face shield,” lanjut Ita.
Selain itu, anak juga perlu tahu konsekuensi dan aturan yang akan dijalani di sekolah. Hal ini bertujuan agar anak memahami bahwa sekolah pada saat pandemi melatih dirinya menjadi pribadi yang lebih bijaksana.
Di sini peran orangtua perlu memastikan anak tidur tidak lewat dari jam 9 malam, sehingga ia bisa istirahat dengan cukup sebelum kembali bersekolah. Ajarkan kepada anak bahwa ada peraturan dan perubahan yang baru tentang kegiatan sekolah tatap muka di tengah pandemi ini.
Dan tidak lupa, imbau kepada anak untuk memperhatikan kebersihan tangan, makanan, minuman dan lingkungan sekitar. []
Penulis: Putri Nur Wijayanti
Diskusi tentang post ini