Scroll untuk baca artikel
Fokus

Paradigma Pendidikan Talenta: Anak Berbakat & Berkarakter

Redaksi
×

Paradigma Pendidikan Talenta: Anak Berbakat & Berkarakter

Sebarkan artikel ini

BARISAN.CO – Pendidikan tidak dapat terpisahkan dengan proses pembangunan yang bertujuan untuk mengembangkan sumber daya manusia berkualitas. Pembangunan kualitas sumber daya manusia sangat penting untuk masa depan berkelanjutan. Sehingga sekolah sebagai bagian dari pusat kegiatan belajar dan mengajar memiliki tanggung jawab dalam pembangunan tersebut.

Sekolah memiliki tanggung jawab karena sekolah merupakan lembaga yang memberikan pengajaran secara formal. Berbeda dengan pola pengajaran yang diselenggarakan masyarakat maupun keluarga berbentuk pendidikan nonformal. Sedangkan tujuan pendidikan nasional sesuai dengan ketetapan Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional yakni:

Pendidikan nasional bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggung jawab, cerdas, mandiri, terampil, sehat jasmani dan rohani.”

Sehingga pendidikan sangat penting menjadi penolong utama bagi manusia untuk menjalani kehidupannya. Persoalan pendidikan menjadi masalah hidup dan kehidupan manusia itu sendiri.

Pendidikan menjadi hal penting sebagai proses kehidupan manusia itu sendiri. Pendidikan tersebut menjadi arti luas dalam proses berkait dengan upaya pengembangan diri seseorang pada tiga aspek kehidupannya. Ketiga aspek tersebut yakni pandangan hidup, sikap hidup, dan keterampilan hidup.

Dari sinilah kemudian melahirkan teori bahwa maju mundur atau baik buruknya suatu bangsa akan ditentukan oleh keadaan pendidikan yang dijalani bangsa itu. Oleh karena itu negara memiliki amanah yang benar untuk membangun masa depan bangsanya yang terletak dalam tangan generasi muda. Maka mutu atau kualitas Negara Indonesia di kemudian hari bergantung dari pendidikan yang diterima anak-anak sekarang.

Paradigma pendidikan nasional

Era saat ini banyak hal berubah, mulai dari gaya hidup manusia, kecanggihan teknologi transportasi, hingga kemudahan mengakses informasi. Seseorang ingin makan, minum ataupun berpergian tinggal pencet tombol handphone. Hal ini menjadi ciri khusus seakan-akan menjadi kecil berada dalam genggaman. Berbagai teknologi canggih intinya untuk mempermudah segala macam urusan manusia.

Pada sisi lain, perubahan zaman membawa dampak yang tidak sedikit. Dampak ini terbagi menjadi dua hal yakni fisik dan non-fisik. Secara non-fisik, mulai dari struktur cara hidup, gaya hidup, maupun psikologi masyarakat. Sedangkan dampak fisiknya seperti polusi udara karena pembangunan industri, polusi berkelanjutan berakibat munculnya varian penyakit baru. Sebagaimana saat ini bangsa Indonesia dan seluruh dunia menghadapi pandemi Covid-19.

Uraian di atas menjadi cara pandang atau paradigma sebagai kunci untuk sumber daya manusia berkelanjutan. Sumber daya manusia menjadi titik sentral, sebagaimana dirumuskan dalam tujuan pendidikan nasional.

Paradigma pendidikan nasional tertanam dalam Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional atau UU Sisdiknas. Sesuai tujuan pendidikan menurut UU Sisdiknas, perumusan paradigma pendidikan nasional secara singkatnya tentang kualitas manusia itu sendiri.

Paradigma pendidikan nasional harus senantiasa digali karena terus berkembang sesuai tuntutan zaman. Ada dua aspek paradigma pendidikan nasional dalam sistem pendidikan yang dapat dijadikan bahan untuk paradigma baru pendidikan.

Kedua aspek ini yakni pertama, metode pembelajaran. Saat ini kita merasakannya sejak ada pandemi Covid-19 metode pembelajaran tidak lagi tatap muka. Sudah menggunakan teknologi terkini, menggunakan Zoom maupun Google Meet.