Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Opini

Perlu Pembacaan Moral Atas Kasus Meninggalnya 6 Laskar FPI

:: Opini Barisan.co
12 Desember 2020
dalam Opini
Perlu Pembacaan Moral Atas Kasus Meninggalnya 6 Laskar FPI

Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab. Ilustrasi: AFP/BAY ISMOYO

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

Cukup mudah mendapatkan alasan kenapa orang membenci (dan mencintai) Front Pembela Islam. Yang sulit adalah memahami sorak gembira sebagian besar orang terhadap kematian 6 anggota FPI. Kenapa mereka bersorak, apa yang merasuki mereka, dan adakah obat penawar ketidakwarasan mereka?

Jelas para pembenci FPI ini dibutakan kebencian berbasis identitas, sehingga tidak segan melihat dunia dengan pikirannya sendiri yang idiosinkratis. Mereka hanya melihat 6 pemuda itu dalam skema-skema abstrak yang sempit, sebagai laskar FPI, bodyguard bos FPI, atau asosiasi yang tidak disukainya.

Dapat dipahami kenapa kebencian berbasis identitas ini begitu membutakan. Orang-orang yang percaya bahwa identitas sebuah komunitas bukan hanya penting, melainkan juga menentukan segalanya seolah secara kodrati merupakan sesuatu yang ‘terberi’, memang sering gagal melihat manusia dalam kerangka normal.

Sehingga, ketika kebenciannya terhadap FPI sudah melikat sampai ke bulu-bulu, dan tiba-tiba berembus berita 6 anggota organisasi besutan Habib Rizieq Shihab itu dihadang maut, para pembenci tidak akan repot bertanya apakah 6 orang itu berlaku baik di lingkungannya atau tidak. Lebih-lebih untuk mengakui bahwa 6 orang itu punya darah sekalian daging yang sama berharganya seperti mereka, seperti manusia pada umumnya.

BACAJUGA

Mantan Pejabat Qatar 2022, Abdullah Ibhais Divonis Bersalah

Mantan Pejabat Qatar 2022, Abdullah Ibhais Divonis Bersalah

17 Desember 2021
Hari ini 55 Tahun Lalu, Munir Lahir

Kasus Munir Bakal Kedaluwarsa Tahun Depan, Akhir Suram Jika Kejadian

9 Desember 2021

Di atas itu semua, kebencian juga membutakan fakta bahwa membunuh adalah membunuh, dan penegak hukum yang membunuh tanpa proses hukum adalah kekejian luar biasa.

Mendorong Peran Publik

Dalam keterangan resminya, pihak polisi menyebut bahwa pada malam kejadian, Senin (7/12/2020), anggota Polda Metro Jaya diserang terlebih dahulu oleh laskar FPI. Mobil petugas dipepet dan diserang menggunakan senjata api dan senjata tajam. Dalam konteks prosedural, jika diserang dan terancam, anggota memang perlu membela diri sendiri.

Namun, apa yang terjadi di kilometer 50 tol Cikampek jelas bukan semata urusan prosedur. Pertanyaan sesungguhnya justru terletak pada apakah negara (lewat tangan polisi) terbukti bersalah melakukan extrajudicial killing kepada warganya atau tidak.

Apa yang terjadi malam itu jelas bukanlah semata “proses peraturan”, namun sudah merupakan kejadian antarmanusia atau “proses perilaku”. Maka diperlukan pembacaan moral selugas-lugasnya dalam kasus ini. Dan inilah waktunya publik terlibat dengan dibentuknya tim pencari fakta (TPF) independen.

Sudah banyak organisasi mendorong kepada Mabes Polri, Kompolnas, Komnas HAM, dan Ombudsman RI untuk menyelidiki dengan serius tindakan penembakan dari aparat kepolisian itu.

Kasus penembakan laskar FPI ini juga poin penting bagi kita, masyarakat Indonesia, untuk memastikan bahwa alat-alat negara (tentara dan polisi) sudah beres. Karena jika tidak, maka cara kita berhukum belum beranjak ke mana-mana sejak 20 tahun terkahir. Masih sama seperti dulu, di mana hak asasi warga negara dipinggirkan ketika hukum sedang berusaha ditegakkan. []


Topik: FPIHabib Rizieq ShihabHAMPenembakan Terhadap 6 Laskar FPI
Opini Barisan.co

Opini Barisan.co

Media Opini Indonesia

POS LAINNYA

Mengapa Ridwan Kamil Baru Sekarang Masuk Parpol?
Opini

Mengapa Ridwan Kamil Baru Sekarang Masuk Parpol?

23 Januari 2023
Dua Jalan Sehat dalam Satu Hari
Opini

Dua Jalan Sehat dalam Satu Hari

22 Januari 2023
Imlek, Kesetaraan, dan Keadilan di Jakarta
Opini

Imlek, Kesetaraan, dan Keadilan di Jakarta

22 Januari 2023
BIN Ingatkan Potensi Ancaman 2023 Ekonomi Bakal Gelap, Kenapa Pemerintah Tak Hentikan Bangun Infrastruktur Mercusuar?
Opini

BIN Ingatkan Potensi Ancaman 2023 Ekonomi Bakal Gelap, Kenapa Pemerintah Tak Hentikan Bangun Infrastruktur Mercusuar?

21 Januari 2023
Politik Para Pecundang
Opini

Politik Para Pecundang: Menebar dan Melempar Buah Busuk

21 Januari 2023
cak nun Strukturalisme
Opini

Strukturalisme yang Bertabrakan dengan Kontekstualisme

21 Januari 2023
Lainnya
Selanjutnya
Spirit berkeluarga

Spirit Berkeluarga: Bahagia Itu Mitos?

Politik jalan buntu

Pemerintah Memilih Politik Jalan Buntu

Diskusi tentang post ini

TRANSLATE

TERBARU

peran mahasiswa

Didik J Rachbini: Peran Mahasiswa Sekarang Bertanggungjawab Menyuarakan Kebenaran

27 Januari 2023
Relawan ANIESWANGI Hadiri Peresmian Graha Restorasi Partai Nasdem

Relawan ANIESWANGI Hadiri Peresmian Graha Restorasi Partai Nasdem

27 Januari 2023
Jabatan Kades

Desa Bisa Jadi Sarang Korupsi Kalau Jabatan Kades Diperpanjang

27 Januari 2023
Proyek Meikarta

Deret Masalah Meikarta: Izin Seret, Proyek Mangkrak, hingga Kecewakan Konsumen

27 Januari 2023
normalisasi

Normalisasi Perburuk Sedimentasi Sungai, Ciliwung Institute Kritik Keras Jokowi

27 Januari 2023
Impor Gula Akan Meningkat Tahun 2023

Impor Gula Akan Meningkat Tahun 2023

26 Januari 2023
Demo Kepala Desa

Perpanjangan Masa Jabatan Kepala Desa Dinilai Ugal-ugalan

26 Januari 2023

SOROTAN

Jabatan Kades
Sorotan Redaksi

Desa Bisa Jadi Sarang Korupsi Kalau Jabatan Kades Diperpanjang

:: Ananta Damarjati
27 Januari 2023

Korupsi di desa tinggi, perlu perbaikan tata kelola, bukan perpanjangan masa jabatan kades. BARISAN.CO – Dewan Perwakilan Rakyat musti cermat...

Selengkapnya
Anak yang Tumbuh Miskin, Saat Dewasa Sulit Lepas dari Jerat Kemiskinan

Anak yang Tumbuh Miskin, Saat Dewasa Sulit Lepas dari Jerat Kemiskinan

25 Januari 2023
Mengapa Ridwan Kamil Baru Sekarang Masuk Parpol?

Mengapa Ridwan Kamil Baru Sekarang Masuk Parpol?

23 Januari 2023
Dua Jalan Sehat dalam Satu Hari

Dua Jalan Sehat dalam Satu Hari

22 Januari 2023
Imlek, Kesetaraan, dan Keadilan di Jakarta

Imlek, Kesetaraan, dan Keadilan di Jakarta

22 Januari 2023
BIN Ingatkan Potensi Ancaman 2023 Ekonomi Bakal Gelap, Kenapa Pemerintah Tak Hentikan Bangun Infrastruktur Mercusuar?

BIN Ingatkan Potensi Ancaman 2023 Ekonomi Bakal Gelap, Kenapa Pemerintah Tak Hentikan Bangun Infrastruktur Mercusuar?

21 Januari 2023
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Risalah
  • Sastra
  • Khazanah
  • Sorotan Redaksi
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang