Barisan.co
  • Beranda
  • Opini
  • Analisis
    • Esai
    • Analisis Awalil
    • Perspektif
  • Kolom
  • Khazanah
  • Lifestyle
  • Sosok
  • Sastra
  • Barisan Tv Network
    • Barisan Tv
    • Awalil Rizky
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Opini

Tidak Menjaga Lisan Bisa Berujung Terawan

:: Opini Barisan.co
30 Agustus 2020
dalam Opini
Tidak Menjaga Lisan Bisa Berujung Terawan

Ilustrasi barisan.co/Bondan PS

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp
Oleh: Anatasia Wahyudi

Barisan.co – Seburuk-buruknya pemimpin ialah yang mudah menyalahkan dan menyakiti hati orang lain karena lisannya, tanpa berkaca lebih dahulu. Dan Menteri Terawan, belakangan ini, punya masalah dengan ucapan-ucapannya.

Kamis (27/8), dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR, Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto mengomentari terkait meningkatnya kasus Covid-19 termasuk juga tenaga medis yang ikut menjadi korban. Ia menilai bahwa hal tersebut terjadi lantaran kurang disiplinnya penegakan protokol kesehatan.

“Jadi kenapa masih terkena (Covid-19) ya pasti karena tidak disiplin, di situ celahnya,” kata Terawan.

Tenaga medis hingga kini masih berjuang. Lelah, pasti. Frustasi tidak mungkin dihindari. Apalagi jumlah kasus Covid-19 di Indonesia terus meningkat setiap hari. Lalu, ucapan Terawan yang seakan-akan menyalahkan tenaga medis seharusnya diralat. Terutama di saat pemerintah sendiri kurang disiplin serta tidak tegas dalam rangka mengurangi penyebaran virus ini.

BACAJUGA

Anies Disiplinkan Pakai Masker, Pakar Kesehatan: Percuma Pakai Masker Jika Gak Bener

Kembali Diminta Perketat Prokes Gegara Covid-19 Varian Arcturus, Begini Gejalanya

21 April 2023
Arcturus

Masyarakat Percaya Diri Mudik di Tengah Varian Arcturus, ‘Sudah Belajar Banyak’

18 April 2023
Pemotongan Anggaran Kesehatan dengan Dalih Pemulihan Ekonomi

Rabu lalu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menjelaskan perihal revisi Perpres 82/2020 tentang Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional adanya pemotongan anggaran Kesehatan.

“Perpres sudah diputuskan dan segera diajukan kepada Bapak Presiden. Kemudian melakukan monitoring terhadap pelaksanaan anggaran dari pemulihan ekonomi dan tentunya juga diharapkan buka dilakukan optimalisasi terhadap pemulihan ekonomi, yaitu ada penyesuaian anggaran kesehatan dari Rp87,5 triliun menjadi Rp73 triliun,” ujar Airlangga dalam video konferensi.

Lagi, lagi ekonomi yang selalu menjadi dalih pemerintah disaat kemanusiaan serta Kesehatan masyarakatnya harus lebih diprioritaskan.

17 Pegawai Kementan Positif Corona

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sebelumnya pernah mempromosikan kalung eucalyptus yang digadang-gadang sebagai antivirus. Bahkan Kementan bulan lalu juga menyatakan siap untuk memproduksi massal kalung antivirus Corona yang diklaim mampu menangkal Virus Covid-19 pada Agustus ini.

Namun, beberapa hari lalu terdapat 17 orang pegawai yang diduga positif Covid-19. Namun, SYL membantahnya. Ia menyatakan jumlah tersebut merupakan akumulasi sejak 5 bulan lalu. Dari orang yang terpapar ada 7 di antaranya berlokasi di lantai yang sama.

Artinya klaim Mentan tentang kalung tersebut tidaklah valid. Bagaimana mungkin Kementerian yang sibuk mempromosikan kalung antivirus malah pegawainya terpapar virus?

Bagaimana Sikap Pemerintah Seharusnya?

Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah saat ini seharusnya adalah memberikan motivasi. Sehingga seharusnya Terawan memberikan motivasi bukan lagi mencari pihak yang harus disalahkan. Tenaga medis berjam-jam menggunakan APD guna melindungi diri mereka agar tidak terpapar virus. Perlu diketahui juga bahwa tidak mungkin tenaga medis tidak memahami protokol kesehatan itu sendiri.

Kedua, gunakan bahasa yang masuk akal. Menurut Chaer (2010) bahasa yang nalar ialah bahasa logis, masuk akal, atau dapat diterima menurut logika. Bahasa nalar diucapkan melalui proses berpikir berdasarkan pengalaman nyata serta mampu dibuktikan dengan panca indera, sebab itulah bahasa yang dikomunikasikan dapat diterima oleh orang lain sebagai pesan ataupun informasi yang logis.

Sejak Maret kasus pertama di Indonesia ditemukan, pemerintah masih juga mengalami komunikasi krisis. Saran bagi pemerintah juga tunjukkan keprihatinan dan empati kepada tenaga medis yang kini menjadi korban di situasi saat ini.

Juga, etika diperlukan guna membangun kredibilitas. Prasyarat utama membangun kredibilitas ialah kejujuran. Jadi, mulailah untuk jujur mengakui situasi saat ini masih sangat sulit dan hargailah para tenaga medis yang masih terus berjuang.

Topik: Anatasia WahyudiCovid-19Menteri KesehatanTerawan Agus Putranto
BagikanTweetSend
Opini Barisan.co

Opini Barisan.co

Media Opini Indonesia

POS LAINNYA

Makam Diponegoro
Opini

Perlukah Kita Memindah Makam Pangeran Diponegoro?

25 September 2023
Perusahaan Koperasi
Opini

DIVVY: Keunggulan Sistem Perusahaan Koperasi

24 September 2023
Koalisi Perubahan vs Non Perubahan = Koalisi Kerakyatan vs Koalisi Kekuasaan
Opini

Koalisi Perubahan vs Non Perubahan = Koalisi Kerakyatan vs Koalisi Kekuasaan

22 September 2023
Apakah Keuntungan Itu
Opini

Apakah Keuntungan Itu?

21 September 2023
Oligarki yang Menagih Hutang
Opini

Masa Lalu, Masa Depan, dan Oligarki yang Menagih Hutang

21 September 2023
Prabowo dan Ganjar Menunggu Godot?
Opini

Prabowo dan Ganjar Menunggu Godot?

20 September 2023
Lainnya
Selanjutnya
Penantian Waktu Salat

Penantian Waktu Salat

Memahami Indikator Ketimpangan [Bagian Satu]

Memahami Indikator Ketimpangan [Bagian Satu]

Diskusi tentang post ini

TRANSLATE

TERBARU

Kereta Whoosh
Berita

Kereta Whoosh Bakal Diresmikan 1 Oktober, Kapan Balik Modal?

:: Ananta Damarjati
28 September 2023

Faisal Basri menyebut proyek ini ‘mustahil’ balik modal bahkan sampai kiamat. BARISAN.CO – Presiden Joko Widodo bakal meresmikan pengoperasian Kereta...

Selengkapnya
psikosomatis

Mengenal Psikosomatis, Ciri dan Cara Mengatasinya

28 September 2023
Gawai Jadi Barang Populer, Pangsa Pasar Luas dan Terus Berkembang, ini Datanya

Gawai Jadi Barang Populer, Pangsa Pasar Luas dan Terus Berkembang, ini Datanya

28 September 2023
KAHMI Kota Makassar

Milad ke-57 KAHMI Kota Makassar, Tamsil Linrung: Alumni Harus Aktif Termasuk Bidang Politik

28 September 2023
Kawal Suara TPS, Tim 100 Bakorsi Depok Dikukuhkan

Kawal Suara TPS, Tim 100 Bakorsi Depok Dikukuhkan

28 September 2023
Persepsi dan Literasi Masyarakat terhadap Asuransi Kesehatan

Persepsi dan Literasi Masyarakat terhadap Asuransi Kesehatan

28 September 2023
4 Manfaat Datang Tepat Waktu

4 Manfaat Datang Tepat Waktu

28 September 2023
Lainnya

SOROTAN

Makam Diponegoro
Opini

Perlukah Kita Memindah Makam Pangeran Diponegoro?

:: Ananta Damarjati
25 September 2023

Pengambilan keputusan terkait pemindahan makam seorang pahlawan harus melibatkan kajian yang mendalam. SULIT sekali membayangkan Indonesia tanpa makam Pangeran Diponegoro....

Selengkapnya
Perusahaan Koperasi

DIVVY: Keunggulan Sistem Perusahaan Koperasi

24 September 2023
Koalisi Perubahan vs Non Perubahan = Koalisi Kerakyatan vs Koalisi Kekuasaan

Koalisi Perubahan vs Non Perubahan = Koalisi Kerakyatan vs Koalisi Kekuasaan

22 September 2023
Apakah Keuntungan Itu

Apakah Keuntungan Itu?

21 September 2023
Oligarki yang Menagih Hutang

Masa Lalu, Masa Depan, dan Oligarki yang Menagih Hutang

21 September 2023
Prabowo dan Ganjar Menunggu Godot?

Prabowo dan Ganjar Menunggu Godot?

20 September 2023
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Beranda
  • Opini
  • Analisis
    • Esai
    • Analisis Awalil
    • Perspektif
  • Kolom
  • Khazanah
  • Lifestyle
  • Sosok
  • Sastra
  • Barisan Tv Network
    • Barisan Tv
    • Awalil Rizky

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang